Wisata Goa Petruk berada di dukuh Madayana Desa Candirenggo, Kecamatan Ayam atau sekitar 4,5 Km dari Jatijajar menuju arah selatan. Jika mendengar nama Petruk, pasti semua orang akan teringat akan nama Punokawan. Ki Semar yang berbadan tinggi namun hidungnya sangat mancung.
Konon katanya legenda di dalam cerita wayang ini, Petruk digambarkan sebagai anak dari lelembut Banaspati yang akhirnya kemudian diambil anak oleh Ki Semar. Sama seperti halnya Abunawa, Petrukpun seorang anak yang memiliki banyak akal. Sayangnya meskipun masyarakat sekarang telah banyak mendengar Goa Petruk, namun mereka masih terlalu enggan untuk mengunjungi objek wisata yang menarik ini.
Mungkin di dalam Goa terkesan terlihat menakutkan, karena tidak ada cahaya seperti halnya Goa Jatijajar atau Goa lainnya. Menurut catatan dari seorang Doktor Koo, pakar Goa dari luar negeri, bahwasannya beliau telah mengatakan jika Goa ini merupakan Goa terindah di Nusantara. Kemudian beliau pun meminta kepada Pemerintah Daerah Kebumen agar Goa tersebut tetap dijaga kealamiannya bahkan untuk diterangi listrik pun sangat tidak di perkenankan.
Bagi anda yang ingin berkunjung tidak perlu khawatir dan kecewa sebab goa ini menyediakan jasa guide yang akan sigap mengantar anda dengan lampu yang memadai.
Goa Petruk ini memiliki tiga bagian. Bagian pertama atau tepatnya berada di lantai satu, hanya akan terdapat kalelawar yang berterbangan dan juga bau yang tidak sedap. Untuk di lantai kedua diberi nama Goa Semar, disini nantinya anda akan disuguhi oleh pemandangan dari bebatuan yang indah.
Kemudian Goa yang terakhir, inilah yang disebut dengan Goa Petruk, dikarenakan di dalam goa tersebut terdapat batu yang mempunyai wujud seperti hidungnya Petruk. Karena ulah kolonial Belanda saat melakukan penebangan phosfat, maka hidung Petruk yang menjadi logo dari goa pun putus.
Lokasi objek wisata Goa Petruk berada di Dukuh Madayana, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.